Amalan Bulan Muharram Mulia

Datangnya bulan Muharram ini menjadi penanda datangnya tahun baru bagi umat Islam di seluruh dunia. Tepatnya tahun baru hijriyah, dengan berdasarkan rujukan rotasi bulan yang silih berganti dua belas kali dalam setiap tahunnya.

Bulan ini merupakan salah satu diantara beberapa bulan yang dimuliakan oleh Allah. Selain itu, banyak peristiwa misterius yang terjadi pada bulan Muharram. Seperti, selamatnya nabi Ibrahim dari kobaran api yang dibakar oleh raja Namrud pada waktu itu.

Untuk itu, ada beberapa aurod atau amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Muharram. Dalam kitabnya Sayyid Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatho ad-Dimyathi as-Syafi’i memaparkan:

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ كُلَّهَا، وَهُوَ صَوْمُ الْأَنْبِيَاءِ. وَمَنْ أَحْيَا لَيْلَةَ عَاشُورَاءَ بِالْعِبَادَةِ فَكَأَنَّمَا عَبدَ اللهَ تَعَالى مِثْلَ عِبَادَةِ أَهْلِ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ. وَمَنْ صَلَّى فِيْهِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ الْحَمْدُلِله وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ إِحْدَى وَخَمْسِيْنَ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبَ خَمْسِيْنَ عَامّاً. وَمَنْ سَقَى فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ شُرْبَةَ مَاءٍ، سَقَاهُ اللهُ يَوْمَ الْعَطْشِ الْأَكْبَرِ كَإِ ساً لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهَا أَبَداً، وَكَأَنَّمَا لَمْ يَعْصَ اللهُ طَرَفَةَ عَيْنٍ. وَمَنْ تَصَدَّقَ فِيْهِ بِصَدَقَةٍ فَكَأَنَّمَا لَمْ يُرَدْ سَائِلٌ قَطْ، وَمَنْ اِغْتَسَلَ وَتَطْهِرَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، لَمْ يُمَرِّضْ فِيْ سَنَتِهِ اِلَّا مَرِضَ الْمَوْتِ. وَمَنْ مَسَحَ فِيْهِ عَلَى رَأْسِ يَتِيْمٍ أَوْ أَحْسَنَ إِلَيْهِ، فَكَأَنَّمَا أَحْسَنَ إِلَى أَيْتَامِ وَلَدِ آدَم كُلِّهِمْ. وَ مَنْ عَادَ مَرِيْضاً فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ : فَكَأَنَّمَا عَادَ مَرْضَى أَوْلَادِ آدَم كًلِّهِمْ

"Barang siapa yang berpuasa pada hari 'Asyuro maka sesungguhnya ia melakukan puasa dahr (puasa sepanjang masa) yang merupakan puasa para nabi, barang siapa yang mau menghidup-hidupkan malam 'Asyuro dengan beribadah maka sesungguhnya ia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya penduduk langit sampai saf tujuh, barang siapa sholat empat rokaat (dua rokaat salam) dengan membaca surat al-Fatihah dan dilanjut membaca surat al-Ikhlas lima puluh satu kali (pada setiap rokaat) maka Allah akan mengampuni dosanya selama lima puluh tahun, dan barang siapa memberi hidangan pada malam 'Asyuro walaupun seteguk air maka Allah akan memberikan minum kepadanya pada hari dimana dahaga luar biasa dan tidak akan merasa dahaga lagi setelahnya dan sungguh Allah tidak akan memalingkan wajahnya walaupun sekedip mata, barang siapa bersedekah pada hari 'Asyuro maka sungguh tidak ada permintaan yang ditolak satupun, barang siapa mandi pada hari 'Asyuro dan bersuci pada hari 'Asyuro maka ia tidak akan sakit pada tahun tersebut kecuali mati, barang siapa mengusap kepala anak yatim atau berbuat baik kepadanya maka sesungguhnya ia telah berbuat baik kepada seluruh anak yatim keturunan nabi Adam, dan barang siapa menjenguk orang sakit pada hari 'Asyuro maka sesungguhnya ia menjenguk seluruh orang sakit keturunan nabi Adam".[1]

Puasa Bulan Muharram

Bulan muharram merupakan bulan yang penuh dengan kemulian. Tepatnya pada hari ‘Asyuro yakni hari kesepuluh dari bulan Muharram. Karena pada hari ‘Asyuro teradapat kejadian-kejadian yang luar biasa. Dimana nabi Adam dipertemukan kembali dengan ibuna Hawa pada hari ‘Asyuro, awal perciptaan langit dan bumi pada hari ‘Asyura, pertama kali rahmat Allah dan hujan diturunkan dimuka bumi pada hari ‘Asyuro, gunung dan lautan diciptakan pada hari ‘Asyuro, selain itu masih banyak lagi kejadian yang luar biasa terjadi di hari ‘Asyuro. Maka dari itu sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah kita disunahkan untuk berpuasa pada hari ‘Asyuro. Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas ra., bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً ، وَمَنْ فَطَّرَ مُؤْمِنًا لَيْلَةَ عَاشُورَاءَ فَكَأَنَّمَا أَفْطَرَ عِنْدَهُ جَمِيعُ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ، وَأَشْبَعَ بُطُونَهُمْ

“Barang siapa yang berpuasa pada hari asyura di bulan Muharram, maka Allah SWT akan memberikannya pahala sepuluh ribu malaikat. Dan barang siapa yang mau berpuasa pada hari asyura di bulan Muharram, maka ia akan diberikan pahala sepuluh ribu orang yang menunaikan ibadah haji, umrah, dan sepuluh ribu pahala orang yang mati syahid. Dan siapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari asyura, maka Allah swt. akan mengankat ntuknya, setiap helai rambut satu derajat. Dan barang siapa yang memberi hidangan berbuka pada malam asyura, maka seakan-akan ia memberikan hidangan berbuak untuk seluruh umat Muhammad saw., dan mengenyangkan perut mereka semua.”[2]

Terlepas dari itu, juga disunahkan untuk puasa hari ke sembilan bulan Muharram atau sering disebut puasa Tasu’a ataupun puasa hari kesebelas bulan Muharram. Tetapi puasa hari kesebelas bulan Muharram tidak populer, sehingga jarang dilakukan oleh masyarakat umum. Kenapa disunahkan juga puasa hari kesembilan dan kesebelas? Hal ini dimaksudkan agar berbeda dengan kaum yahudi dimana mereka melaksanakan puasa ‘Asyuro saja pada bulan Muharram sebagai wujud syukur mereka atas kemenangan nabi Musa bersama Bani Israil dari Fir’aun. Sebagaimana dipaparkan pada kitab Syarh al-Roudhoh

صُوْمُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَخَالَفُوْا اليَهُوْدَ، وَصُوْمُوْا قَبْلَهُ يَوْماً ، وَ بَعْدَهَ يَوْماً

“Berpuasa lah pada hari 'Asyuro dan berbedalah dengan puasa orang yahudi yaitu dengan cara puasa satu hari sebelumnya (puasa hari kesembilan bulan Muharram) dan puasa satu hari setelahnya (puasa hari kesebelas bulan Muharram).”

Do’a Mustajab Bulan Muharram

Do’a yang bisa diamalkan pada bulan Muharram apalagi pada hari 'Asyuro. Barang siapa yang membaca do’a ini pada hari 'Asyuro maka hatinya tidak akan pernah mati

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ ، وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ ، وَمَبْلَغَ الرِّضَا ، وَزِنَةَ الْعَرْشِ. وَالْحَمْدُ للهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ ، وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ ، وَمَبْلَغَ الرَّضَا ، وَزِنَةَ الْعَرْشِ. وَاللَّهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيزَانِ ، وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ ، وَمَبْلَغَ الرِّضَا ، وَزِنَةَ الْعَرْشِ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَىٰ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ. سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ ، وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا. وَالْحَمْدُ للهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ ، وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا. وَاللَّهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ ، وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ كُلُّهَا. أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ ، وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِينَ. وَالْحَمْدُ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Selain itu, Imam al-‘Alamah al-Ajhuri ( Syekh ‘Athiyyah bin ‘Athiyyah al-Ajhuri asy-Syafi’i mengatakan: barang siapa yang membaca doa dibawah ini sebanyak tujuh puluh kali pada hari 'Asyuro maka Allah akan melindunginya dari segala keburukan pada tahun tersebut, doa tersebut adalah

(٧٠) حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ ، نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ

[3]

Itulah beberapa amalan bulan Muharram yang dapat menambah kiat-kiat keimanan kita sebagai umat Muslim. Semoga kita dijadikan insan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Aamiin..

[1] I’anatut Tholibin. Hal 268. Cet. Darul Fikr

[2] Tanbihul Ghofilin. Hal 123. Cet. Darul Ilmi

[3] Kanzun Najah Was Surur. Hal 84. Cet. Darul Hawi